BANDA ACEH | Segala persiapan telah dilakukan Pemerintah Aceh dalam mensukseskan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 dengan mengangkat tema “Rempahkan Bumi Pulihkan Dunia” yang direncanakan akan berlangsung mulai tanggal 4 sampai 12 November mendatang.
Tema ini menjadi penting karena Aceh telah ditetapkan sebagai salah satu daerah titik jalur rempah nusantara, sehingga sebagai upaya pelestarian dan penguatan kembali unsur-unsur kebudayaan Aceh.
“Pemerintah Aceh mengemas PKA ke-8, berpijak pada 3 lini masa yaitu Masa Lalu, Masa Kini dan Masa Depan”.
Masa Lalu yang mengangkat sisi sejarah dan peradaban Aceh dalam kontek sejarah jalur rempah dunia. Masa Kini yang mengangkat isu kekinian dalam perkembangan kebudayaan baik dalam pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan. Masa Depan adalah proyeksi bagaimana jalur rempah Aceh dan Nusantara dapat dijadikan sebagai peluang untuk mengembalikan kejayaan rempah pada masa lalu dan membangun serta mengembangkan potensi ekonomi dan industri budaya kreatif di masa-masa yang akan datang.
Dikutip dari website pekankebudayaanaceh.com, kebudayaan manusia di dunia berjalan dinamis, maka diperlukan sebuah ruang untuk mempresentasikannya secara berkala, sehingga mempunyai kesempatan untuk menegaskan atau menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Pemerintah Aceh telah meresponsnya sejak tahun 1958, dengan menggelar Pekan Kebudayaan Aceh (PKA). Tahun ini, menjadi helatan kedelapan yang akan dipusatkan di Taman Sulthanah Safiatuddin, Kota Banda Aceh .
Pelaksanaan PKA kali ini, akan mengangkat kembali seluruh khazanah kebudayaan masyarakat dari berbagai etnis yang ada di Aceh, baik dalam bentuk adat-istiadat, seni budaya, khazanah peninggalan sejarah, hingga berbagai produk kerajinan dari berbagai daerah.
Ini bertujuan agar masyarakat dan generasi muda Aceh dapat mengetahui kekayaan dan keaslian budayanya sendiri, di samping memperkuat status Aceh sebagai destinasi wisata budaya kepada mancanegara.
Di sisi lain, perkembangan zaman dan kemajuan teknologi turut mempengaruhi unsur-unsur kebudayaan suatu daerah hingga mengalami perubahan, bahkan bisa menggeser nilai dari keaslian budaya itu sendiri.
Sejalan dengan hal itu, PKA-8 akan diisi dengan rangkaian kegiatan yang telah siapkan, seperti pertunjukan, aneka lomba, festival, pameran, seminar, hingga anugerah budaya.